Sabtu, 02 April 2011

Apa itu zat besi?

Zat Besi


Salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel darah merah adalah zat besi. Secara alamiah zat besi diperoleh dari makanan. Kekurangan zat besi dalam menu makanan sehari-hari dapat menimbulkan penyakit anemia gizi atau yang dikenal masyarakat sebagai penyakit kurang darah.Zat besi mengambil peran penting dalam proses distribusi oksigen dalam darah tubuh manusia. Zat besi juga berfungsi dalam proses produksi haemoglobin. Zat besi juga berperan penting dalam fungsi kekebalan tubuh.



Zat besi terdapat dalam bahan makanan hewani, kacang-kacangan, dan sayuran berwarna hijau tua. Pemenuhan zat besi oleh tubuh memang sering dialami sebab rendahnya tingkat penyerapan zat besi di dalam tubuh, terutama dari sumber zat besi nabati yang hanya diserap 1-2%. Penyerapan zat besi asal bahan makanan hewani dapat mencapai 10-20%. Zat besi bahan makanan hewani (heme) lebih mudah diserap daripada Zat besi nabati (non heme).

Keanekaragaman konsumsi makanan sangat penting dalam membantu meningkatkan penyerapan Zat besi di dalam tubuh. Kehadiran protein hewani, vitamin C, vitamin A, zink (Zn), asam folat, zat gizi mikro lain dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Manfaat lain mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A. Makanan sumber zat besi umumnya merupakan sumber vitamin A.

Terjadinya kekurangan zat besi paling berpotensi pada wanita hamil dan menyusui, orang dewasa dan vegetarian. Pendarahan menstruasi (haid) juga boleh menyebabkan kekurangan zat besi oleh sebab itu golongan wanita lebih kerap mengalami kekurangan zat besi. Gejala-gejala kekurangan zat besi mudah untuk dikenali tetapi sebelum anda mengambil tablet-tabet  penambah zat besi, sebaiknya konsultasikan dahulu kepada dokter untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

Cara yang paling efektif meningkatkan penyerapan zat besi adalah mengonsumsi protein yang berasal dari hewan dan makanan yang mengandung vitamin C dalam makanan yang sama, misalnya daging panggang dengan salad bayam.





Apa itu diabetes?

Apa itu Diabetes?



Diabetes adalah suatu penyakit dimana tubuh tidak dapat menghasilkan insulin (hormon pengatur gula darah) atau insulin yang dihasilkan tidak mencukupi atau insulin tidak bekerja dengan baik. Oleh karena itu akan menyebabkan gula darah meningkat saat diperiksa.
Diabetes terdapat 2 macam yaitu:
  • Diabetes tipe 1
Suatu keadaan dimana tubuh sudah sama sekali tidak dapat memproduksi hormon insulin. Sehingga penderita harus menggunakan suntikan insulin dalam mengatur gula darahnya. Sebagian besar penderitanya adalah anak-anak & remaja.

  • Diabetes tipe 2

  1. Terjadi karena tubuh tidak memproduksi hormon insulin yang mencukupi atau karena insulin tidak dapat digunakan dengan baik (resistensi insulin). Tipe ini merupakan yang terbanyak diderita saat ini (90% lebih), sering terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 40 tahun, gemuk dan mempunyai riwayat diabetes dalam keluarga.


  • Gejala mereka yang terkena Diabetes
· Haus dan banyak minum
· Lapar dan banyak makan
· Sering kencing
· Berat badan menurun
· Mata kabur
· Luka lama sembuh
· Mudah terjadi infeksi pada kulit (gatal-gatal), saluran kencing dan gusi
· Nyeri atau baal pada tangan atau kaki
· Badan terasa lemah
· Mudah mengantuk
  • Apakah itu Pre Diabetes?
Pre Diabetes adalah suatu keadaan dimana gula darah lebih tinggi daripada normal tapi belum cukup tinggi untuk dimasukkan dalam kategori Diabetes.
Mereka yang termasuk dalam kategori Pre Diabetes, beresiko tinggi untuk menderita Diabetes tipe 2 di kemudian hari, kecuali mereka melakukan pola hidup sehat dengan menurunkan berat badan yang berlebih dan aktif berolahraga.

  • Cara mengatasi diabetes

Baik penyandang Diabetes tipe 1 maupun tipe 2, sangat penting untuk melakukan perencanaan makan dan berolahraga. Untuk Diabetes tipe 1 dan beberapa Diabetes tipe 2, diperlukan juga suntikan insulin. Untuk sebagian penyandang Diabetes tipe 2, diperlukan obat oral (obat minum) agar membantu tubuh untuk membuat insulin lebih banyak dan atau membantu membuat insulin bekerja dengan lebih baik.
Kadang penyandang Diabetes tipe 2 dapat mengontrol gula darahnya tanpa obat, hanya dengan pengaturan pola makan dan berolah raga secara teratur.
Penyandang Diabetes dianjurkan untuk kontrol teratur ke dokter. Dokter akan memberikan penjelasan tentang Diabetes dan pengendaliannya, pengaturan pola makan, olahraga, komplikasi yang dapat terjadi dan obat-obatan atau insulin yang perlu digunakan.
Pasien juga perlu melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin dan melalukan pemeriksaan darah dan air seni berkala yang meliputi HbA1c(gambaran gula darah dalam 3 bulan terakhir), mikroalbumin urin (kebocoran protein dalam air seni), profil kolesterol, fungsi ginjal, hati, dan sebagainya.
Pasien juga perlu memeriksakan matanya secara teratur minimal 1 kali dalam setahun untuk memastikan tidak adanya komplikasi Diabetes pada mata (retinopati).